Jumat, 29 November 2019

ANALGETIK


ANALGETIK
1.Defenisi
Nyeri adalah perasaan/sensasi tidak nyaman yang menandakan adanya kerusakan sel dalam tubuh atau inflamasi (radang). Nyeri timbul karena tubuh menerima stimulus/rangsangan yang berupa rangsang mekanik (trauma, terpukul, teriris, cubitan), panas (cahaya matahari, api, listrik) dan imia ( makanan/minuman terlalu asam, penyakit). Jadi nyeri sesunguhnya adalah respon tubuh yang disebabkan adanya salah satu atau beberapa rangsang yang mengenai bagian tubuh.

2. Jenis nyeri 
            Ada lima klasifikasi dan jenis nyeri, yaitu :
1.      Nyeri akut, yang dapat ringan, sedang, atau berat
2.      Nyeri kronik
3.      Nyeri superfisial
4.      Nyeri somatik (tulang, otot rangka dan sendi )
5.      Nyeri viseral atau nyeri dalam
JENIS NYERI
DEFENISI
PENGOBATAN
Nyeri akut
Nyeri terjadi mendadak dan memberikan reson terhadap pengobatan
Nyeri ringan: nonnarkotik ( Asetaminofen, NSAID )
Nyeri sedang : kombinasi nonnarkotik dan narkotik (kodein dan asetaminofen )
Nyeri berat : Narkotik
Nyeri kronik
Nyeri yang menetap selama lebih dari 6 bulan dan sulit untuk diobati atau dikendalikan
Obat-obat nonnarkotik disarankan. Narkotik harus :
1.diberikan peroral
2.mempunyai waktu paruh yang panjang
3.Menyertakan terapi tambahan
4.tidak menimbulkan depresi pernasan
Nyeri superfisial
nyeri dari daerah permukaan seperti kulit dan selaput mukosa
Nyeri ringan non narkotik
Nyeri sedang : kombinasi obat analgesik narkotik  dan non narkotik

Nyeri viseral (Nyeri dalam)
Nyeri dari otot polos dan organ
Obat – obat narkotik
Nyeri somatik
Nyeri dari otot rangka, ligamen dan sendi
Nonnarkotik : NSAId ( Aspirin,motrin) juga berfungi sebagai inflamasi)

Analgetik adalah obat yang digunakan untuk menghambat atau mengurangi rasa sakit atau nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Rasa nyeri adalah sesuatu yang tidak menyenangkan merupakan sesuatu gejala yang harus dicari penyebabnya dan sifatnya subyektif bagi setiap individu.
Analgetik berdasarkan farmakologisnya dibagi dalam dua kelompok besar, yakni (Tjay dan Raharja, 2002) :
a. Analgetik Perifer (non narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.
Secara kimiawi, analgetik perifer dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yakni:
1) Parasetamol
2) Salisilat: asetosal, salisilamida, dan benorilat
3) Penghambat Prostaglandin (NSAID): ibuprofen
4) Derivat-derivat antranilat: mefenaminat, asam niflumat glafenin, floktafenin
5) Derivat-derivat pirazolinon: aminofenazon, isopropil fenazon,
isopropilaminofenazon, dan metamizol
6) Lainnya: benzidamin (tatum)
Obat-obat ini mampu menghilangkan atau menghalau rasa nyeri, tanpa mempengaruhi sistem syaraf pusat atau menurunkan kesadaran, juga tidak menimbulkan ketagihan. Daya antipiretiknya berdasarkan rangsangan terhadap pusat pengatur kalor di hypothalamus, yang mengakibatkan vasodilatasi perifer (di kulit) dengan bertambahnya pengeluaran kalor dan disertai keluarnya banyak keringat.
Efek samping yang paling umum adalah gangguan lambung usus untuk salisilat, penghambat prostaglandin (NSAID) dan derivat-derivat pirazolino. Kerusakan darah untuk parasetamol, salisilat, derivat-derivat antranilat dan derivat-derivat pirazolinon. Kerusakan hati dan ginjal untuk untuk parasetamol dan penghambat prostaglandin (NSAID) serta reaksi alergi pada kulit. Efek-efek samping ini terutama terjadi pada penggunaan lama atau dalam dosis tinggi. Oleh karena itu, penggunaan analgetik secara kontinyu tidak dianjurkan (Tjay dan Rahardja, 2002).
b. Analgetik narkotik, khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti pada kanker.
Atas dasar cara kerjanya, obat-obat ini dapat dibagi dalam tiga kelompok yakni
1) Agonis Opiat, yang dapat dibagi dalam alkoloida candu: Morfin, Kodein, Heroin, dan Nicomorfin.
2) Antagonis Opiat: Nalokson, Nalorfin, Pentazosin dan Buprenorfin. Bila digunakan sebagai analgetik, obat ini dapat menduduki salah satu reseptor.
3) Kombinasi, zat-zat ini juga mengikat pada reseptor opiat, tetapi tidak mengaktifasi kerjanya dengan sempurna.
PERTANYAAN
1. Bagaimanakah mekanisme kerja dari obat analgetik ?
2. Jelaskan perbedaan Obat analgetik Golongan Perifer dan Narkotik ?
3. Jelaskan Efek samping yang ditimbulkan oleh analgetik Narkotik ?

DAFTAR PUSTAKA
Joyke L. Kee dan E.R. Hayes.1996. Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarga : EGC.

14 komentar:

  1. baiklah roza, saya akan menjawab pertanyaan nomor 1 menurut saya mekanisme kerja obat analgesik adalah Menghambat enzim siklooksigenase sehingga pembentukan asam arakidonat menjadi terganggu. Ibuprofen menghambat COX-1 dan COX-2 dan membatasi produksi prostaglandin yang berhubungan dengan rusaknya jaringan seperti analgetik dan inflamasi. ibuprofen lebih cepat diabsorbi dan dikenal oleh masyarakat sebagai obat yang mampu mengobati nyeri dengan baik. Ibuprofen diketahui merupakan obat yang memiliki kemampuan analgetik

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih eza, apa yang anda sampaikan sudah benar dengan mencontohkan Ibu profen, obat analgetik bekerja dengan menghambat secara langsung dan selektif enzim - enzim pada sistem saraf pusat yang mengkatalis biosintesis prostagandin seperti siklooksigenase sehingga mencegah sensitivitas reseptor rasa sakit atau mediator mediator rasa nyeri

      Hapus
  2. Saya akan mecoba menjawab pertanyaan nomor 3, saya akan contohkan pada obat paracetamol , Efek samping paracetamol, antara lain:
    • Reaksi alergi berupa ruam dan bengkak pada kulit
    • Wajah tampak memerah, denyut jantung dan tekanan darah menurun pada pemberian paracetamol melalui suntikan
    • Penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit
    • Pada kasus overdosis dapat menimbulkan kerusakan hati dan ginjal sehingga berakibat fatal

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih fuja anda telah mencontohkan pada paracetamol, efek smping pada setiap obat dari analgetik berbeda, jadi efek samping yang ditimbulkan berbeda pula pada setiap obat.

      Hapus
  3. Hi roza mkasih atas informasi nya.saya akan menjawab pertanyaan 1. Cara kerja obat analgetik
    Menghabat PG tidak terjadi pospolipase menghilagkan rasa nyeri dan sakit

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih riani atas jawabannya, obat analgetik bekerja ppada membran lipid yang menghambat sintesi dari enzim COX 1 dan COX 2, dengan begitu pembentukan asam Arakidonat terhmabat sehingga mediato - mediator nyeri tidak dapat menghantarkan nyeri

      Hapus
  4. Blognya bermanfaat sekali, saya akan menjawab pertanyaan nomor 3 bahwa Efek samping obat analgetik adalah
    • Sakit perut.
    • Sakit kepala.
    • Kulit mudah memar.
    • Telinga berdenging.
    • Mual.
    • Muntah.
    • Kelelahan parah.
    • Urin berwarna gelap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih nada, obat analgetik terdiri dari ada perifer ada yang berbentuk narkotik, dari setiap golongan tersebut memiliki efek samping yang berbeda pula, tidak semua obat analgetik memberikan efek samping sakit perut, sakit kepala.

      Hapus
  5. Roza blognya sangat bermanfaat sekali, saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2 :
    Analgetik Perifer, karena mekanisme kerja dari obat golongan ini yang bekerja pada reseptor nyeri yang berada di daerah yang sekitar nyeri, tidak memberikan pengaruh pada sistem susunan saraf pusat sehingga obat golongan ini cenderung tidak menurunkan tingkat kesadaran, dan juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada penggunanya.
    Sedangkan obat analgetik narkotik merupakan golongan obat analgesik yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau narkotik. Opioid disebut juga analgesik sentral karena kerjanya yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Golongan obat ini umumnya digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri yang sifatnya sedang hingga berat seperti pada kedaan fractur atau patah tulang dan kanker.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih ernitria, perbedaan secara umummnya saja bahwa analgetik perifer tidak mempengaruhi sistem saraf pusat sedangkan yang narkotik dapat mempengaruhi sitem saraf pusat

      Hapus
  6. Hai roza , saya akan menjawab nomor 3.
    Efek sampingnya dapat menyebabkan kencanduan pada pengguna karena dapat menghasilkan perasaan gembira setelah menggunakannya . Jadi sering di salahgunakan

    BalasHapus
  7. Baiklah roza,saya akan mencoba bantu jawab nomor 2
    Adapun perbedaanya terletak di tempat/reseptor kerja dan efek sampingnya secara umum
    Adapun gol analgetik narkotik bekerja pada sistem saraf pusat(sentral) yang dapat menyebabkan kecanduan jika penggunaanya tidak tepat, sedangkan untuk analgetika Perifer bekerja pada sistem saraf Perifer yang tidak berefek memberikan kecanduan seperti analgetika narkotik

    BalasHapus
  8. Assalamualaikum roza,saya akan mencoba menjawab permasalahan no.3. Dimana yang saya tau efek samping dr analgetik opioid atau narkotik,yaitu berupa efek kecanduan,euforia yg berlebihan,oleh karena itu era saat ini banyak saintis yg berlomba untuk membuat suatu analog senyawa sehingga dapat membantu mengurangi dr efek samping senyawa tersebut

    BalasHapus
  9. 3 analgetik narkotik punya efek samping yang menyebabkan terjadinya efek ketergantungan

    BalasHapus