Jumat, 29 November 2019

HEMATOLOGI


HEMATOLOGI
  A.    Definisi
Sistem hematologi disusun tersusun atas darah dan temapat darah diproduksi, termasuk sumsum tulang dan nodus limpa.Darah merupakan organ khusus yang berbeda dengan yang lain karena berbentuk cairan. Darah merupakan medium transpor tubuh, volume darah manusia sekitar 7% - 10 % berat badan normal dan berjmlah sekitar 5 liter. Keadaan jumlah darah pada tiap – tiap orang tidak sama, bergantung pada usia, pekerjaan, serta keadaan jantung atau pembuluh darah.
Darah terdiri atas dua komponen utama, yaitu:
1.      Plasma darah, bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas air, elektrolit dan protein darah
2.      Butir – butir darah yang terdiri atas komponen berikut :
·         Erittrosit sel darah merah ( SDM – red blood cell )
·         Leukosit : sel darah putih ( SDP- white blood cell )
·         Trombosit : butir pembeku darah – Platelet

Darah adalah kendaraan atau medium untuk transportasi massal jarak jauh berbagai bahan antara sel dan ingkungan eksternal atau antara sel – sel itu sendiri. Transportasi semacam itu penting untuk memelihara homeostatis tubuh.
Darah berfungsi :
1.      Mengedarkan sari – sari makanan keseluruh tubuh
2.      Mengangkut oksigen
3.      Mengedarkan hormon
4.      Membawa sisa oksidasi sel tubuh
5.      Menyerang kuman atau bakteri yang masuk
6.      Menyembuh luka
7.      Mengangkt karbondioksida
8.      Membuanh zat- zat sisa ke ginjal dan juga kulit
9.      Sebagai pengatur suhu tubuh


B.     Komponen penyusun darah 
a.       Plasma darah
Plasma darah merupakan komponen cairan yang mengandung berbagai nutrisi maupun subtansi  penting lainnya yang diperlukan oleh tubuh manusia antara lain protein albumin, globulin, faktor – faktor pembekuan darah, dan berbagai macam elektrolit natrium ( Na+), Kalium ( K+ ), Klorida (Cl-), Magnesium ( Mg2+) , hormon dan sebagainya.
b.      Butir – butir darah
1). Sel darah merah
Sel darah merah pada dasarnya merupakan suatu kantong yang mengangkut O2 dan CO2 ( dalam tinkat yang lebih rendah ) didalam darah. Sel darah merah tidak memiliki nukleus, Organel atau ribosom, tetapi di penuhi oleh hemoglobin yaitu molekul yang mengandung besi yang dapat berikatan dengan O2 secara longgar dan reversibel. Karena O2 sukar larut dalam darah, Hemoglobin juga berperan dalam transportasi CO2 dan sebagai penyangga darah dengan berikatan secara reversibel dengan CO2 dan H+ .
Fungsi sel darah merah :
1.      Mengantarkan oksigen keseluruh tubuh
2.      Menentukan golongan darah
3.      Menjaga sistem kekebalan tubuh
4.      Membantu pelebaran pembuluh darah
5.      Pengatur suhu tubuh
6.      Mengangkat karbon dioksisa

2). Sel Darah Putih
Sel darah Putih ( leukosit ) adalah Unit – unit pertahanan tubuh. Sel ini menyerang benda asing yang masuk, menghancurkan sel abnormal yang muncul i tubuh, dan membersihkan debris sel. Terdapat lima jenis sel darah putih, yang masing – masing memiliki tugas berbeda, yaitu
a). Neutrofil, spesialis Fagisitik yang penting untuk memakan bakteri dan debris
Fungsi neutrofil, yaitu :
a.       Menanggapi mikroba
b.      Sebagai antibiotik pada tubuh
c.       Memiliki fungsi sebagai proses peradangan
d.      Menghancurkan mikro organisme serta benda asing kemudian memakannya atau lebih dikenal dengan fagositosis
e.       Sel pertahanan tubuh untuk melawan infeks   
b). Eosinofil yang mengkhususkan diri menyerang cacing parasitik dengan berperan penting dalam reaksi alergi
Fungsi Eosinofil , yaitu

  1. Dapat mencegah alergi
  2. Dapat menghancurkan antigen antibodi
  3. Memiliki fungsi sebagai penghancur parasit besar
  4. Memiliki peranan untuk merespon alergi
c) Basofil, yang mengeluarkan dua zat kimia : Histamine,  yang juga penting dalam respon alergi dan heparinnyang membantu membersihkan partikel lemk dari darah
Fungsi basofil, yaitu :
a.       Basofil memiliki fungsi untuk memberikan reaksi terhadap alergi dan reaksi terhadap antigen dengan cara mengaktifkan dan juga mengeluarkan histamin yang membuat terjadinya peradangan
b.      Untuk mencegah terjadinya penggumpalan pada pembuluh darah
c.       Dapat membantu perbaikan luka
   
d). monosit, yang setelah keluar dari pembuluh, kemudian berdiam di jaringan dan membesar untuk menjadi fagosit jaringan yang dikenal sebagai makrofag.
Fungsi Monosit, yaitu :
a.        Dapat menghancurkan sel-sel asing
b.       Dapat mengankat jaringan yang sudah mati
c.       Dapat membunuh sel-sel kanker
d.      Berguna sebagai pembersih dari fagositosis yang dilakukan oleh neutrofil
e.       Dapat merangsang sel darah putih yang lain untuk melindungi tubuh

e). Limfosit, yang membentuk pertahanan tubuh terhadap invasi bakteri , virus dan sasaran lain yang telah diprogramkan untuknya. Perangkat pertahanan yang dimiliki limpfosit, antara lain adalah antibodi dan respon imun seluler.
Fungsi limfosit, yaitu :
a.       Menanggapi mikroba
b.      Sebagai antibiotik pada tubuh
c.       Memiliki fungsi sebagai proses peradangan
d.      Menghancurkan mikro organisme serta benda asing kemudian memakannya atau lebih dikenal dengan fagositosi
e.       Sel pertahanan tubuh untuk melawan infeks
3). Keping darah ( trombosit )
Keping darah adalah fragmen sel yang berasl dari megakariosit besar disumsum tulang.  Keping darah berperan penting dalam hemostatis, Penghentian pendarahan dari pembuluh yang cedera. Tiga langkah utama dalam hemostatis adalah spasme vaskuler, pembentukan sumbat keping darah dan pembentukan bekuan.
Spasme vaskuler mengurangi aliran darah melalui emuluh yang cedera, sementara agregasi keping darah di tempat cedera pembuluh dengan cepat menamba cacat yang terjadi. Keping darah mulai berkumpul apabila berkontak dengan kolagen di dinding pembuluh yang rusak.
Fungsi trombosit antara lain :
a.       Berperan dalam pembekuan darah
b.      Mencegah kehilangan darah
c.       Melawan virus
d.      Mempermudah penyembuhan luka

C.    PENYAKIT – PENYAKIT PADA HEMATOLOGI
a.       Kelainan pada sel darah merah
-          Anemia
-          Malaria
-          Polisitemia vera
b.      Kelainan pada sel darah putih
-          Leukimia
-          Limfoma
-          Multiple myeloma
-          Sindrom mielodisplastik (praleukimia)
c.       Kelainan pada trombosit
-          Trombositosis esensial
-          Trombositopenia



PERTANYAAN
1.      Bagaimana cara pengobatan penyakit leukimia ?
2.      Kenapa bisa terjadi penyakit anemia dan bagaimana cara pengobatannya ?
3.      Bagaimana mekanisme Pembekuan darah oleh keping darah ?

DAFTAR PUSTAKA
Firani, N. K. 2018. Mengenali Sel – sel Darah dan Kelainan Darah. Malang : UB Press.

15 komentar:

  1. Saya akan mecoba menjawab pertanyaan nomor 1, yaitu cara untuk mengatasi leukimia antara lain :
    • Kemoterapi, yaitu metode pengobatan dengan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat dapat berbentuk tablet minum atau suntik infus.
    • Terapi imun atau imunoterapi, yaitu pemberian obat-obatan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan sel kanker. Jenis obat yang digunakan, misalnya interferon.
    • Terapi target, yaitu penggunaan obat-obatan untuk menghambat produksi protein yang digunakan sel kanker untuk berkembang. Jenis obat yang digunakan, misalnya imatinib.
    • Radioterapi, yaitu metode pengobatan untuk menghancurkan dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan menggunakan sinar radiasi berkekuatan tinggi.
    • Transplantasi sumsum tulang, yaitu prosedur penggantian sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat.
    Semoga bermanfaat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas jawabannya erin, untuk terapi leukimia yang anda berikan sudah benar, akan tetapi setiap jenis leukimia tidak selamanya menggunakan terapi seperti itu, tergantung dari jenis leukimia yang diderita seseorang

      Hapus
  2. Hay roza, saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2 :
    Penyebabnya yaitu :
    • Produksi sel darah merah yang kurang.
    • Kehilangan darah secara berlebihan.
    • Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.
    Pengobatannya antara lain dengan mengonsumsi :
    • Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan
    • Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta makanan berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu.
    • Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas jawabannya, jawabannya sudah benar,selain itu banyak sekali penyebab anemia seperti kemampuan menyerap nutrisi dan vitamin berkurang, mengalami penyakit kronis, konsumsi obat - obatan tertentu.,. pengobatan anemia bisa seperti transfusi darah, pemberian obat obatan,menngkonsumsi sulemen zat besi dll

      Hapus
  3. Saya akan menjawab pertanyaan nomor 1 , Saya akan contohkan pada penyakit Chronic myelogenous leukemia (CML) perlu diobati dengan segera. Pilihan obat leukimia untuk penyakit jenis ini yang paling umum termasuk:
    • Targeted drug therapy dengan dengan ityrosine kinase inhibitor. Ini adalah pengobatan pertama kali digunakan untuk CML.
    • Transplantasi sumsum tulang. Sebelum transplantasi bisa dilakukan, kemoterapi atau radiasi digunakan untuk menghancurkan aktivitas sumsum tulang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih fuja, sbenarnya terpi pada setiap leukimia itu berbeda, tergantung dari jenis penyakit leukimia yang diderita oleh penderita

      Hapus
  4. Saya akan menjawab pertanyaan nomor 1,yaitu
    Pengobatan leukimia tergantung dari jenisnya, misalnya leukimia limfositik kronis dapat diterapi dengan cara Terapi kemoterapi. Dengan memberikan obat khusus, baik melalui suntikan atau diminum, dimana obat yang digunakan berfungsi untuk membunuh sel kanker. Obat yang diberikan umumnya berupa obat tunggal, seperti chlorambucil atau fludarabine, ataupun berupa obat kombinasi.
    Semoga membantu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih maya andini, jawaban yang anda berikan sdah tepat, dimana setiap penyakit leukimia berbeda pula terapi pengobatan yang diberikan

      Hapus
  5. Hai roza. Saya akan menvoba menjawab pertanyaan nomor 3, jadi mekanisme pembekuan darah yaitu :
    1. Pembuluh darah bereaksi dengan memperkecil diameternya
    Ketika perdarahan mulai terjadi, pembuluh darah akan mengerut dan menyempit untuk mengontrol jumlah darah yang keluar. Pembuluh darah yang mengkerut akan mengurangi aliran darah pada area yang terluka.

    2. Sumbatan platelet
    Tubuh akan mengaktifkan platelet sebagai respons atas munculnya luka. Platelet-platelet ini akan mengeluarkan semacam sinyal kimia yang bisa menarik sel-sel tubuh ke area yang terluka.

    Platelet dan sel tubuh akan menggumpal, sehinga membentuk sumbatan pada luka. Proses ini membutuhkan peran dari protein bernama faktor von Willebrand, yang membuat platelet bisa saling menempel dan menjadi gumpalan.

    3. Terbentuk helai fibrin
    Kerusakan pada pembuluh darah akan mengaktifkan faktor koagulasi di dalam darah. Protein-protein faktor koagulasi akan mendorong produksi fibrin, yaitu helai-helai protein yang sangat kuat dan saling terjalin untuk menutup area yang terluka.

    Helaian fibrin tersebut akan diproduksi selama berhari-hari dan berminggu-minggu sampai luka di pembuluh darah tertutup serta sembuh sepenuhnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih lismi, pada dasarnya pembekuan darah dilakukan oleh sel darah trombosit, dimana pembuluh darah pecah akan mengeluarkan trombokinase, oleh sebab itu darah mengalir keluar, maka dengan bantuan vitamin k dan kalsium yang mengubah protrombin menjadi trombin setelah itu akan membentuk fibrinogen yang akan berubah menjadi benang fibrin sehingga darah menggumpal dan membeku

      Hapus
  6. Hay roza, saya akan menjawab permasalahan nomor 3. Anemia bisa terjadi karena diakibatkan oleh kehilangan darah secara berlebihan atau pendarahan hebat, produksi sel darah merah yg kurang, anemia karena kekurangan zat besi, karena adanya mutasi atau perubahan genetik pada hemoglobin, dan ketika terjadi kerusakan pada sumsum tulang yang membuat tubuh tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan optimal.
    Untuk cara pencegahannya bisa dengan menkonsumsi makan makanan yg kaya akan zat besi, asam folat dan vitamin b12 serta menghentikan mengkonsumsi obat obatan dan makanan yg dapat memicu terjadinya anemia. Dan untuk mengobati anemia yg sudah parah bisa dengan cara transfusi darah, transplantasi / cangkok sumsum tulang, dan kemoterapi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. baiklah jawaban yang saudari samapaikan sudah tepat, saya tambahkan bahwa penyebab lain sepri adanya gangguan usus menyerap nutrisi juga menjadi faktor penyebab dari anemia, cara pencegahan bisa dengan mengkonsumsi vitamin, zat besi dan berolah raga teratur juga bisa

      Hapus
  7. Baiklah roza saya akan menjawab pertanyaan nomor 3 , yaitu :
    1. Kulit yang terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh darah. Trombosit ikut keluar bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit menjadi pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase atau trimboplastin.
    2. Trombokinase atau tromboplastin akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin menjadi enzim aktif yang disebut dengan trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh ion kalsium di dalam plasma darah. Protrombin merupakan senyawa protein yang larut di dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif (zimogen) yang dibentuk oleh hati. Pembentukan protrombin menjadi trombin dibantu oleh vitamin K.
    3. Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menjadi anyaman-anyaman yang menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi.
    Semoga membantu 😊

    BalasHapus
  8. terimakasih atas jawabannya, mekanisme pembekuan darah secara sinkat, pembuuh darah peacah darah mengalir dan mengeluarkan trombokinase, dengan adanya vitamin k dan kalsium yang mampu mengubah protrombin menjadi trombin, kemudian akan menjadi fibrinogen yang membentuk benang fibrin sehingga darah membeku

    BalasHapus
  9. baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1
    Setelah didiagnosis positif leukimia, dokter biasanya akan mendiskusikan langkah pengobatan yang tepat sesuai dengan usia, kondisi kesehatan, serta jenis stadium kanker yang diidap penderita.

    Tujuan dari pengobatan leukimia adalah untuk menghancurkan sel-sel kanker dan memungkinkan produksi sel darah yang normal di sumsum tulang. Adapun beberapa metode pengobatan yang umumnya dianjurkan untuk penyakit ini antara lain seperti kemoterapi, radioterapi, transplantasi sel induk atau stem cell, terapi terfokus, terapi biologis, hingga terapi khusus dan pengamatan bagi pasien leukimia limfatik kronis.

    BalasHapus